Saat 21 tahun lalu, aku lahir di kota ini. Balikpapan, kota dengan slogan Beriman. Bersih, indah, aman, dan nyaman adalah kepanjangannya. Melangkahkan kaki di kota rantauan tidak membuat hati ini berubah. Tempat ternyaman masihlah di kota kelahiran. Meski sudah hampir empat tahun bertahan di kota rantauan untuk menimba ilmu, aku masih merasa bahwa Balikpapan akan selalu jadi tempatku pulang.
Tak banyak yang istimewa di kota terbesar di Kalimantan Timur ini. Tak seperti di Jawa yang kehadiran banyak tempat wisata dengan beragam macam bentuk, di sini tak banyak jumlahnya. Yang banyak adalah wisata pantai. Namun di tahun 2017, masyarakat kota Balikpapan bisa datang ke salah satu tempat wisata religi terbaru yang bangunannya sangat menarik hati.
Masjid Madinatul Iman namanya. Hadirnya di Balikpapan membuat mulut menganga. Bangunnya megah, indah, bahkan mewah. Jika berkunjung ke sini, kamu akan dibuat seolah-olah sedang di Madinah.

Mengapa Madinah? Karena masjid terbesar di kota Balikpapan ini mirip dengan Masjid Nabawi. Salah dua kemiripannya adalah bagian mihrab Masjid Madinatul Iman dan mimbar Rasulullah. Hal serupa lainnya dapat dilihat dari enam buah payung dengan warna putih seperti yang dimiliki Masjid Nabawi. Terdapat enam payung yang melambangkan rukun iman dalam Islam. Payung ini memang tak bisa dibuka tutup seperti di Masjid Nabawi, tetapi dijadikan simbol syiar Islam sebagai pelindung umat manusia, pencipta kedamaian rahmatan lil alamin. Ada pula empat menara di masjid ini.
Banyak ulama di Balikpapan menginginkan kehadiran masjid ini. Kalangan agamawan khususnya MUI Balikpapan memiliki usulan ingin membangun Masjid Madinatul Iman dengan model seperti Masjid Nabawi. Muhammad Idris, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Kota Balikpapan, mencetuskan ide tersebut setelah melakukan shalat istikharah. “Kami bercita-cita menjadikan kota Balikpapan sebagai kota Madinatul Iman. Kota yang damai untuk seluruh umat manusia,” ungkap Idris pada tim Tribun Kaltim.
Adanya bangunan masjid terbesar ini membuat Walikota Balikpapan Rizal Effendi bangga. Ia menjelaskan bahwa tujuan utama membangun Masjid Madinatul Iman adalah untuk mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertakwa pada Allah SWT. Dilansir dari Tribun Kaltim, Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Balikpapan KH Syarwani Zuhri berharap pembangunan masjid ini dapat menjadi pusat peradaban dan pengembangan agama Islam di Kota Balikpapan.

Bangunan masjid ini dibangun dengan luas tanah 14 hektare. Sedangkan luas gedung masjid sampai 8.500 meter persegi. Total biaya pengeluaran sebanyak Rp329 miliar. Cukup fantastis kan? Menghabiskan banyak anggaran tak kan mengecewakan karena masjidnya yang menawan. Rizal Effendi memaparkan keinginannya pada Kapefm mengenai Masjid Madinatul Iman, “Kita ingin jadikan ini sebagai pusat perkembangan budaya dan agama Islam, sekaligus pemersatu umat Islam Balikpapan.”
Saking besarnya, masjid ini digadang-gadang dapat memuat 10 ribu jamaah. Masjid yang dikenal juga dengan nama Balikpapan Islamic Center (BIC) memiliki empat lantai. Basement berisi toilet dan tempat wudhu. Sedangkan lantai 1, 2, serta 3 merupakan tempat untuk beribadah. Di area shalat, kamu dapat menemukan banyak layar televisi. Bukan untuk menyaksikan sinetron, tetapi difungsikan melihat khatib berkhotbah.
Bangunan ini didominasi warna putih yang akan menambah kesan seperti di Madinah. Pada bagian interior, daya tarik utamanya ialah mihrab. Mihrab selalu ada di masjid-masjid. Mihrab adalah tempat imam memimpin shalat yang ruangannya agak menjorok ke dalam. Balikpapan Islamic Center memiliki mihrab dengan lebar 6 meter, tinggi 15 meter, dan kedalaman 4 meter. Bagian atas mihrab dibentuk lengkungan seperti separuh bola dengan ornamen bernuansa Timur Tengah lengkap disertai warna hitam berdasar putih. Mihrabnya juga dilapisi marmer berwarna putih.

Menara pada masjid ini memiliki tinggi 68.2 meter. Fungsi menara itu adalah pusat informasi yang dilengkapi antena komunikasi dengan tinggi 16.2 meter. Menara ini memiliki fungsi lain untuk pengamatan astronomi dan hilal yang dipakai guna menentukan kapan mulainya Ramadhan dan Syawal.
Madinatuliman.com memaparkan bahwa nanti akan terus dilakukan penambahan bangunan. Masjid Madinatul Iman sebagai bangunan utama. Lalu akan ditambah gedung serbaguna, sekolah, perkantoran, rumah imam, juga tempat bernaung untuk pengurus masjid. Penambahan lainnya akan dilakukan setelah yang direncanakan selesai dibangun.
Untuk hadir di masjid ini kamu perlu menuju ke Jalan Belibis Raya, Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan. Sesuai pengalaman saat mengunjungi BIC, saya bisa melihat masjid dari kejauhan karena ukurannya yang besar. Jika berkunjung ke kota Beriman, jangan lupa mampir ke Masjid Madinatul Iman. Selain pemandangannya buat hati sejuk, shalat juga jadi makin khusyuk.
3 pemikiran pada “Masjid Menawan di Kota Beriman”
Ulasan yang menarik, semoga semakin banyak masjid-masjid seperti ini di Indonesia khususnya di Jawa
Terima kasih kak sudah mampir.
Ini bagus banget masjidnya!!